Pefindo Prediksi Surat Utang Korporasi 2019 Capai Rp170 T

Pefindo Prediksi Surat Utang Korporasi 2019 Capai Rp170 T - Hallo Masyarakat Indonesia Seputar Ekonomi Indonesia, Pada Seputar Ekonomi Indonesia Akan Membahas Pefindo Prediksi Surat Utang Korporasi 2019 Capai Rp170 T, Saya Telah Menyiadakan Seputar Ekonomi Indonesia Yang Berkaitkan Tentang Kemajuan/Keterpurukan Bangsa Indonesia . mudah-mudahan isi Artikel Politik Kali ini Dapat Anda Mengerti. okelah, ini dia Artikel Ekonomi Kali ini.

Judul Artikel : Pefindo Prediksi Surat Utang Korporasi 2019 Capai Rp170 T

lihat juga


Pefindo Prediksi Surat Utang Korporasi 2019 Capai Rp170 T

PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memperkirakan jumlah penerbitan surat utang korporasi pada 2019 akan berada di kisaran Rp130 triliun sampai Rp170 triliun.

Proyeksi itu tidak berbeda jauh dari ramalan sepanjang tahun ini yang diprediksi berkisar Rp120 triliun sampai Rp170 triliun. Tetapi skor itu menyusut dari realisasi sepanjang tahun lalu yang menempuh Rp183 triliun.

\"Emiten-emiten dengan memandang tarif dana yang tinggi seperti kini akan memutar otak kaprah-kaprah sumber pendanaan yang pantas dengan sumber pendapatan mereka seperti apa,\" ujar Ekonom Pefindo Fikri C Permana dalam konferensi pers di kantornya, Kamis (20/9).
Penerbitan surat utang hal yang demikian mencakup obligasi konvensional, sukuk, surat utang rentang menengah (MTN), sampai sekuritisasi.


Per akhir Agustus 2018, emisi surat utang nasional menempuh Rp99,1 triliun. Sebanyak Rp83,66 triliun merupakat surat utang yang diperingkat Pefindo.

Berdasarkan Fikri, tingginya tarif dana (cost of fund) masih menjadi tantangan bagi emiten. Keadaan itu diberi pengaruh oleh kenaikan suku bunga rujukan Bank Indonesia (BI) sebagai reaksi dari keadaan pasar keuangan global.

Di pasar obligasi, imbal hasil Surat Utang Negara (SUN) 10 tahun pada 2019 akan menempuh 8,6 persen atau naik dari proyeksi akhir tahun ini, 8,4 persen.

Tahun depan, tantangan masih berasal dari kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve, dan berita perang dagang yang dicontoh perang mata uang.

Risiko di negara berkembang masih tinggi, sehingga berpotensi menunjang aliran modal keluar.

\"Untuk 2018, kami asumsikan (suku bunga BI) masih akan naik satu kali lagi sehingga pada akhir tahun suku bunga rujukan BI akan ada di 5,75 persen,\" jelasnya.

Untuk membendung pembalikan arus modal, BI kemungkinan masih mengerek suku bunga referensi sebanyak dua kali tahun depan. Artinya, bunga rujukan pada akhir 2019 dapat menempuh 6,25 persen.

Tetapi global juga membikin Pefindo memproyeksikan pertumbuhan ekonomi tahun depan cuma akan mentok di 5 persen, lebih rendah dari sasaran pemerintah sebesar 5,3 persen. Tahun ini, pertumbuhan ekonomi cuma akan berada di kisaran 5,1 persen.

Secara fundamental, lanjut Fikri, perekonomian Indonesia hakekatnya masih lebih bagus diperbandingkan negara berkembang lain. Tetapi, Indonesia perlu mewaspadai sentimen di pasar keuangan sekiranya negara berkembang mengalami krisis, seperti Turki dan Venezuela.

Dari sisi inflasi, tahun depan akan terjaga di tingkatan 3,0 persen, turun dari proyeksi sepanjang tahun ini, 3,2 persen.

Kecuali perang dagang akan merubah rantai pasok dunia yang akan berimbas pada ekspor Indonesia. Skor itu, pertumbuhan ekonomi China, yang yaitu salah satu negara tujuan ekspor Indonesia, diperkirakan melambat.

Konsumsi masyarakat juga berpotensi melambat, sebab pendapatan masyarakat berisiko menurun kalau permintaan ekspor melambat.
Namun Tukar Rupiah \'Perkasa\'

Dari sisi poin tukar, Fikri memperkirakan bakal menguat di kisaran Rp14.400 sampai Rp14.500 per dolar AS mengingat keadaan poin tukar dikala ini masih di bawah poin fundamental. Akhir tahun ini, rupiah berpotensi menguat sampai 14.700 per dolar AS.

Kendati demikian, volatilitas rupiah masih akan tinggi, bergerak di jangka volatilitas Rp14 ribu sampai Rp15 ribu per dolar AS.

Fikri memperkirakan permintaan dolar AS bakal meningkat pada Juni 2019, sebab ada tuntutan untuk pembayaran dividen dan surat utang.

Di sisi lain, pelemahan rupiah kepada dolar AS bisa berimbas positif pada ekspor dalam negeri jikalau pelaku usaha sukses memanfaatkan kans yang ada.

Secara terpisah, Analis Rating Pefindo Danan Dito mengukur keperluan pendanaan melewati surat utang hakekatnya masih besar untuk ekspansi ataupun untuk membayar kembali utang jatuh tempo perusahaan (refinancing). Melainkan, dikala situasi global masih penuh gejolak, pemodal cenderung berhati-hati berinvestasi. , perusahaan akan menghitung dengan akurat keperluan penerbitan surat utang memutuskan popularitas tarif dan margin yang tinggi.

\"Perusahaan akan memikirkan apakah akan mengambil permintaan yang preminya tinggi itu atau membendung untuk ekspansi,


Demikianlah Artikel Devisa Kali ini Pefindo Prediksi Surat Utang Korporasi 2019 Capai Rp170 T

Sekian Artikel Pefindo Prediksi Surat Utang Korporasi 2019 Capai Rp170 T, mudah-mudahan bisa dipahami anda semua. baiklah, sekian artikel kali ini, Salam Indonesia.

Anda sedang membaca artikel Pefindo Prediksi Surat Utang Korporasi 2019 Capai Rp170 T dan artikel ini url permalinknya adalah http://im-faii.blogspot.com/2018/10/pefindo-prediksi-surat-utang-korporasi_57.html Semoga artikel ini bisa bermanfaat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pefindo Prediksi Surat Utang Korporasi 2019 Capai Rp170 T

Pefindo Prediksi Surat Utang Korporasi 2019 Capai Rp170 T

Pefindo Prediksi Surat Utang Korporasi 2019 Capai Rp170 T